Surah Al Ahzab Arab, Latin dan Terjemahan - Surat Al Ahzab termasuk kedalam golongan surat-surat Madaniyyah dan merupakan surat ke 33 dari AL Alquran yang terdiri atas 73 ayat. Surat ini diturunkan sehabis Surat Ali 'Imran dan dinamai dengan Al Ahzab (golongan-golongan yang bersekutu).
![]() |
Surah Al Ahzab |
Pokok isi kandungan dalam Surah Al Ahzab diantaranya ialah perihal keimanan, hukum-hukum, kisah-kisah, dan lainnya menyerupai penyesalan orang-orang kafir di darul abadi lantaran mereka mengingkari Allah dan Rasul-Nya, sifat-sifat orang munafik. Teks bacaan lafadz Surah Al Ahzab Arab, Latin dan Terjemahan berikut dibawah ini :
Surah Al Ahzab
(golongan-golongan yang bersekutu)
Juz 21-22
Surat Ke 33 : 73 Ayat
بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Bismillahirrahmaanirrahiim(i)
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang"
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِيُّ ٱتَّقِ ٱللَّهَ وَلَا تُطِعِ ٱلۡكَٰفِرِينَ وَٱلۡمُنَٰفِقِينَۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلِيمًا حَكِيمٗا
Yaa ayyuhaan nabiyyuuttaqillaha wa laa tuthi'il kaafiriina wal munaafiqiina innallaha kaana 'aliiman hakiimaa(n)
1. "Hai Nabi, bertakwalah kepada Allah dan janganlah kau menuruti (keinginan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik. Sesungguhnya Allah ialah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,"
وَٱتَّبِعۡ مَا يُوحَىٰٓ إِلَيۡكَ مِن رَّبِّكَۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ بِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِيرٗا
Waattabi' maa yuuhaa ilaika min rabbika innallaha kaana bimaa ta'maluuna khabiiraa(n)
2. "dan ikutilah apa yang diwahyukan Tuhan kepadamu. Sesungguhnya Allah ialah Maha Mengetahui apa yang kau kerjakan."
وَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِۚ وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ وَكِيلٗا
Wa tawakkal 'alallahi wa kafaa billahi wakiilaa(n)
3. "dan bertawakkallah kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pemelihara."
مَّا جَعَلَ ٱللَّهُ لِرَجُلٖ مِّن قَلۡبَيۡنِ فِي جَوۡفِهِۦۚ وَمَا جَعَلَ أَزۡوَٰجَكُمُ ٱلَّٰٓـِٔي تُظَٰهِرُونَ مِنۡهُنَّ أُمَّهَٰتِكُمۡۚ وَمَا جَعَلَ أَدۡعِيَآءَكُمۡ أَبۡنَآءَكُمۡۚ ذَٰلِكُمۡ قَوۡلُكُم بِأَفۡوَٰهِكُمۡۖ وَٱللَّهُ يَقُولُ ٱلۡحَقَّ وَهُوَ يَهۡدِي ٱلسَّبِيلَ
Maa ja'alallahu lirajulin min qalbaini fii jaufihi wa maa ja'ala azwaajakumulaa-ii tuzhaahiruuna minhunna ummahaatikum wa maa ja'ala ad-'iyaa-akum abnaa-akum dzaalikum qaulukum bi-afwaahikum wallahu yaquulul haqqa wa huwa yahdiissabiil(a)
4. "Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buah hati dalam rongganya; dan Dia tidak menjadikan istri-istrimu yang kau zhihar [1198] itu sebagai ibumu, dan Dia tidak menjadikan bawah umur angkatmu sebagai anak kandungmu (sendiri). Yang demikian itu hanyalah perkataanmu dimulutmu saja. Dan Allah menyampaikan yang bekerjsama dan Dia memperlihatkan jalan (yang benar)."
ٱدۡعُوهُمۡ لِأٓبَآئِهِمۡ هُوَ أَقۡسَطُ عِندَ ٱللَّهِۚ فَإِن لَّمۡ تَعۡلَمُوٓاْ ءَابَآءَهُمۡ فَإِخۡوَٰنُكُمۡ فِي ٱلدِّينِ وَمَوَٰلِيكُمۡۚ وَلَيۡسَ عَلَيۡكُمۡ جُنَاحٌ فِيمَآ أَخۡطَأۡتُم بِهِۦ وَلَٰكِن مَّا تَعَمَّدَتۡ قُلُوبُكُمۡۚ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورٗا رَّحِيمًا
Ad'uuhum li-aabaa-ihim huwa aqsathu 'indallahi fa-in lam ta'lamuu aabaa-ahum fa-ikhwaanukum fiiddiini wa mawaaliikum wa laisa 'alaikum junaahun fiimaa akhtha'tum bihii wa laakin maa ta'ammadat quluubukum wa kaanallahu ghafuuran rahiimaa(n)
5. "Panggilah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak mereka; itulah yang lebih adil pada sisi Allah, dan jikalau kau tidak mengetahui bapak-bapak mereka, maka (panggilah mereka sebagai) saudara-saudaramu seagama dan maula-maulamu [1199]. Dan tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kau khilaf padanya, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. Dan ialah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
ٱلنَّبِيُّ أَوۡلَىٰ بِٱلۡمُؤۡمِنِينَ مِنۡ أَنفُسِهِمۡۖ وَأَزۡوَٰجُهُۥٓ أُمَّهَٰتُهُمۡۗ وَأُوْلُواْ ٱلۡأَرۡحَامِ بَعۡضُهُمۡ أَوۡلَىٰ بِبَعۡضٖ فِي كِتَٰبِ ٱللَّهِ مِنَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ وَٱلۡمُهَٰجِرِينَ إِلَّآ أَن تَفۡعَلُوٓاْ إِلَىٰٓ أَوۡلِيَآئِكُم مَّعۡرُوفٗاۚ كَانَ ذَٰلِكَ فِي ٱلۡكِتَٰبِ مَسۡطُورٗا
Annabiyyu aula bil mu`miniina min anfusihim wa azwaajuhuu ummahaatuhum wa uuluul arhaami ba'dhuhum aulaa biba'dhin fii kitaabillahi minal mu`miniina wal muhaajiriina illaa an taf'aluu ilaa auliyaa-ikum ma'ruufan kaana dzaalika fiil kitaabi masthuuraa(n)
6. "Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri [1200] dan isteri-isterinya ialah ibu-ibu mereka. Dan orang-orang yang memiliki kekerabatan darah satu sama lain lebih berhak (waris-mewarisi) di dalam Kitab Allah daripada orang-orang mukmim dan orang-orang Muhajirin, kecuali kalau kau berbuat baik [1201] kepada saudara-saudaramu (seagama). Adalah yang demikian itu telah tertulis di dalam Kitab (Allah)."
وَإِذۡ أَخَذۡنَا مِنَ ٱلنَّبِيِّۧنَ مِيثَٰقَهُمۡ وَمِنكَ وَمِن نُّوحٍ وَإِبۡرَٰهِيمَ وَمُوسَىٰ وَعِيسَى ٱبۡنِ مَرۡيَمَۖ وَأَخَذۡنَا مِنۡهُم مِّيثَٰقًا غَلِيظٗا
Wa idz akhadznaa minannabiyyiina miitsaaqahum wa minka wa min nuuhin wa ibraahiima wa muusaa wa 'iisaabni maryama wa akhadznaa minhum miitsaaqan ghaliizhaa(n)
7. "Dan (ingatlah) dikala Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kau (sendiri) dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh [1202]."
لِّيَسَۡٔلَ ٱلصَّٰدِقِينَ عَن صِدۡقِهِمۡۚ وَأَعَدَّ لِلۡكَٰفِرِينَ عَذَابًا أَلِيمٗا
Liyasalash-shaadiqiina 'an shidqihim wa a'adda lilkaafiriina 'adzaaban aliimaa(n)
8. "agar Dia menanyakan kepada orang-orang yang benar perihal kebenaran mereka [1203] dan Dia menyediakan bagi orang-orang kafir siksa yang pedih."
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱذۡكُرُواْ نِعۡمَةَ ٱللَّهِ عَلَيۡكُمۡ إِذۡ جَآءَتۡكُمۡ جُنُودٌ فَأَرۡسَلۡنَا عَلَيۡهِمۡ رِيحٗا وَجُنُودٗا لَّمۡ تَرَوۡهَاۚ وَكَانَ ٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ بَصِيرًا
Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuuudzkuruu ni'matallahi 'alaikum idz jaa-atkum junuudun fa-arsalnaa 'alaihim riihan wa junuudan lam tarauhaa wa kaanallahu bimaa ta'maluuna bashiiraa(n)
9. "Hai orang-orang yang beriman, ingatlah akan nikmat Allah (yang telah dikurniakan) kepadamu dikala tiba kepadamu tentara-tentara, kemudian Kami kirimkan kepada mereka angin angin kencang dan tentara yang tidak sanggup kau melihatnya [1204]. Dan ialah Allah Maha Melihat akan apa yang kau kerjakan."
إِذۡ جَآءُوكُم مِّن فَوۡقِكُمۡ وَمِنۡ أَسۡفَلَ مِنكُمۡ وَإِذۡ زَاغَتِ ٱلۡأَبۡصَٰرُ وَبَلَغَتِ ٱلۡقُلُوبُ ٱلۡحَنَاجِرَ وَتَظُنُّونَ بِٱللَّهِ ٱلظُّنُونَا۠
Idz jaa-uukum min fauqikum wa min asfala minkum wa idz zaaghatil abshaaru wa balaghatil quluubul hanaajira wa tazhunnuuna billahizh-zhunuunaa
10. (Yaitu) dikala mereka tiba kepadamu dari atas dan dari bawahmu, dan dikala tidak tetap lagi penglihatan(mu) dan hatimu naik menyesak hingga ke tenggorokan [1205] dan kau menyangka terhadap Allah dengan majemuk purbasangka.
هُنَالِكَ ٱبۡتُلِيَ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ وَزُلۡزِلُواْ زِلۡزَالٗا شَدِيدٗا
Hunaalikaabtuliyal mu`minuuna wa zulziluu zilzaaalan syadiidaa(n)
11. "Disitulah diuji orang-orang mukmin dan digoncangkan (hatinya) dengan goncangan yang sangat."
وَإِذۡ يَقُولُ ٱلۡمُنَٰفِقُونَ وَٱلَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ مَّا وَعَدَنَا ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥٓ إِلَّا غُرُورٗا
Wa idz yaquulul munaafiquuna waal-ladziina fii quluubihim maradhun maa wa 'adanaallahu wa rasuuluhuu illaa ghuruuraa(n)
12. Dan (ingatlah) dikala orang-orang munafik dan orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya berkata :"Allah dan Rasul-Nya tidak menjanjikan kepada kami melainkan tipu daya."
وَإِذۡ قَالَت طَّآئِفَةٌ مِّنۡهُمۡ يَٰٓأَهۡلَ يَثۡرِبَ لَا مُقَامَ لَكُمۡ فَٱرۡجِعُواْۚ وَيَسۡتَٔۡذِنُ فَرِيقٌ مِّنۡهُمُ ٱلنَّبِيَّ يَقُولُونَ إِنَّ بُيُوتَنَا عَوۡرَةٌ وَمَا هِيَ بِعَوۡرَةٍۖ إِن يُرِيدُونَ إِلَّا فِرَارٗا
Wa idz qaalat thaa-ifatun minhum yaa ahla yatsriba laa muqaama lakum faarji'uu wa yasta`dzinu fariiqun minhumunnabiyya yaquuluuna inna buyuutanaa 'auratun wa maa hiya bi'auratin in yuriiduuna illaa firaaraa(n)
13. Dan (ingatlah) dikala segolongan di antara mreka berkata: "Hai penduduk Yatsrib (Madinah), tidak ada daerah bagimu, maka kembalilah kamu." Dan sebahagian dari mereka minta izin kepada Nabi (untuk kembali pulang) dengan berkata : "Sesungguhnya rumah-rumah kami terbuka (tidak ada penjaga)." Dan rumah-rumah itu sekali-kali tidak terbuka, mereka tidak lain hanya hendak lari.
وَلَوۡ دُخِلَتۡ عَلَيۡهِم مِّنۡ أَقۡطَارِهَا ثُمَّ سُئِلُواْ ٱلۡفِتۡنَةَ لَأٓتَوۡهَا وَمَا تَلَبَّثُواْ بِهَآ إِلَّا يَسِيرٗا
Wa lau dukhilat 'alaihim min aqthaarihaa tsumma su-iluul fitnata li-aatauhaa wa maa talabbatsuu bihaa illaa yasiiraa(n)
14. "Kalau (Yatsrib) diserang dari segala penjuru, kemudian diminta kepada mereka supaya murtad [1206], pasti mereka mengerjakannya; dan mereka tiada akan bertangguh untuk murtad itu melainkan dalam waktu yang singkat."
وَلَقَدۡ كَانُواْ عَٰهَدُواْ ٱللَّهَ مِن قَبۡلُ لَا يُوَلُّونَ ٱلۡأَدۡبَٰرَۚ وَكَانَ عَهۡدُ ٱللَّهِ مَسُۡٔولٗا
Wa laqad kaanuu 'aahaduullaha min qablu laa yuwalluunal adbaara wa kaana 'ahdullahi mas-uulaa(n)
15. Dan sesungguhnya mereka sebelum itu telah berjanji kepada Allah: "Mereka tidak akan berbalik ke belakang (mundur)." Dan ialah perjanjian dengan Allah akan diminta pertanggungan jawabnya.
قُل لَّن يَنفَعَكُمُ ٱلۡفِرَارُ إِن فَرَرۡتُم مِّنَ ٱلۡمَوۡتِ أَوِ ٱلۡقَتۡلِ وَإِذٗا لَّا تُمَتَّعُونَ إِلَّا قَلِيلٗا
Qul lan yanfa'akumul firaaru in farartum minal mauti awil qatli wa idzan laa tumatta'uuna illaa qaliilaa(n)
16. Katakanlah: "Lari itu sekali-kali tidaklah berkhasiat bagimu, jikalau kau melarikan diri dari janjkematian atau pembunuhan, dan jikalau (kamu terhindar dari kematian) kau tidak juga akan mengecap kesenangan kecuali sebentar saja."
قُلۡ مَن ذَا ٱلَّذِي يَعۡصِمُكُم مِّنَ ٱللَّهِ إِنۡ أَرَادَ بِكُمۡ سُوٓءًا أَوۡ أَرَادَ بِكُمۡ رَحۡمَةٗۚ وَلَا يَجِدُونَ لَهُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ وَلِيّٗا وَلَا نَصِيرٗا
Qul man dzaal-ladzii ya'shimukum minallahi in araada bikum suu-an au araada bikum rahmatan wa laa yajiduuna lahum min duunillahi waliyyan wa laa nashiiraa(n)
17. Katakanlah: "Siapakah yang sanggup melindungi kau dari (takdir) Allah jikalau Dia menghendaki tragedi atasmu atau menghendaki rahmat untuk dirimu?" Dan orang-orang munafik itu tidak memperoleh bagi mereka pelindung dan penolong selain Allah.
قَدۡ يَعۡلَمُ ٱللَّهُ ٱلۡمُعَوِّقِينَ مِنكُمۡ وَٱلۡقَآئِلِينَ لِإِخۡوَٰنِهِمۡ هَلُمَّ إِلَيۡنَاۖ وَلَا يَأۡتُونَ ٱلۡبَأۡسَ إِلَّا قَلِيلًا
Qad ya'lamullahul mu'awwiqiina minkum wal qaa-iliina la-ikhwaanihim halumma ilainaa wa laa ya`tuunal ba`sa illaa qaliilaa(n)
18. Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang menghalang- halangi di antara kau dan orang-orang yang berkata kepada saudara- saudaranya: "Marilah kepada kami." Dan mereka tidak mendatangi peperangan melainkan sebentar.
أَشِحَّةً عَلَيۡكُمۡۖ فَإِذَا جَآءَ ٱلۡخَوۡفُ رَأَيۡتَهُمۡ يَنظُرُونَ إِلَيۡكَ تَدُورُ أَعۡيُنُهُمۡ كَٱلَّذِي يُغۡشَىٰ عَلَيۡهِ مِنَ ٱلۡمَوۡتِۖ فَإِذَا ذَهَبَ ٱلۡخَوۡفُ سَلَقُوكُم بِأَلۡسِنَةٍ حِدَادٍ أَشِحَّةً عَلَى ٱلۡخَيۡرِۚ أُوْلَٰٓئِكَ لَمۡ يُؤۡمِنُواْ فَأَحۡبَطَ ٱللَّهُ أَعۡمَٰلَهُمۡۚ وَكَانَ ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٗا
Asyihhatan 'alaikum fa-idzaa jaa-al khaufu ra-aitahum yanzhuruuna ilaika taduuru a'yunuhum kaal-ladzii yughsyaa 'alaihi minal mauti fa-idzaa dzahabal khaufu salaquukum bi-alsinatin hidaadin asyihhatan 'alal khairi uulaa-ika lam yu`minuu fa-ahbathallahu a'maalahum wa kaana dzaalika 'alallahi yasiiraa(n)
19. "Mereka bakhil terhadapmu, apabila tiba ketakutan (bahaya), kau lihat mereka itu memandang kepadamu dengan mata yang terbalik- balik menyerupai orang yang pingsan lantaran akan mati, dan apabila ketakutan telah hilang, mereka mencaci kau dengan pengecap yang tajam, sedang mereka bakhil untuk berbuat kebaikan. Mereka itu tidak beriman, maka Allah menghapuskan (pahala) amalnya. Dan yang demikian itu ialah gampang bagi Allah."
يَحۡسَبُونَ ٱلۡأَحۡزَابَ لَمۡ يَذۡهَبُواْۖ وَإِن يَأۡتِ ٱلۡأَحۡزَابُ يَوَدُّواْ لَوۡ أَنَّهُم بَادُونَ فِي ٱلۡأَعۡرَابِ يَسَۡٔلُونَ عَنۡ أَنۢبَآئِكُمۡۖ وَلَوۡ كَانُواْ فِيكُم مَّا قَٰتَلُوٓاْ إِلَّا قَلِيلٗا
Yahsabuunal ahzaaba lam yadzhabuu wa in ya'til ahzaabu yawadduu lau annahum baaduuna fiil a'raabi yas-aluuna 'an anbaa-ikum wa lau kaanuu fiikum maa qaataluu illaa qaliilaa(n)
20. "Mereka menerka (bahwa) golongan-golongan yang bersekutu itu belum pergi; dan jikalau golongan-golongan yang bersekutu itu tiba kembali, pasti mereka ingin berada di dusun-dusun gotong royong orang Arab Badwi, sambil menanya-nanyakan perihal berita-beritamu. Dan sekiranya mereka berada bersama kamu, mereka tidak akan berperang, melainkan sebentar saja."
لَّقَدۡ كَانَ لَكُمۡ فِي رَسُولِ ٱللَّهِ أُسۡوَةٌ حَسَنَةٞ لِّمَن كَانَ يَرۡجُواْ ٱللَّهَ وَٱلۡيَوۡمَ ٱلۡأٓخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرٗا
Laqad kaana lakum fii rasuulillahi uswatun hasanatun liman kaana yarjuullaha wal yaumal-aakhira wa dzakarallaha katsiiraa(n)
21. "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri rujukan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari simpulan zaman dan ia banyak menyebut Allah."
وَلَمَّا رَءَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلۡأَحۡزَابَ قَالُواْ هَٰذَا مَا وَعَدَنَا ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥ وَصَدَقَ ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥۚ وَمَا زَادَهُمۡ إِلَّآ إِيمَٰنٗا وَتَسۡلِيمٗا
Walammaa ra-al mu`minuunal ahzaaba qaaluuu haadzaa maa wa 'adanaallahu wa rasuuluhuu wa shadaqallahu wa rasuuluhu, wa maa zaadahum illaa iimaanan wa tasliimaa(n)
22. Dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata : "Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya [1207] kepada kita." Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan.
مِّنَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُواْ مَا عَٰهَدُواْ ٱللَّهَ عَلَيۡهِۖ فَمِنۡهُم مَّن قَضَىٰ نَحۡبَهُۥ وَمِنۡهُم مَّن يَنتَظِرُۖ وَمَا بَدَّلُواْ تَبۡدِيلٗا
Minal mu`miniina rijaalun shadaquu maa 'aahaduullaha 'alaihi faminhum man qadha nahbahu wa minhum man yantazhiru wa maa baddaluu tabdiilaa(n)
23. "Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu- nunggu [1208] dan mereka tidak merobah (janjinya),"
لِّيَجۡزِيَ ٱللَّهُ ٱلصَّٰدِقِينَ بِصِدۡقِهِمۡ وَيُعَذِّبَ ٱلۡمُنَٰفِقِينَ إِن شَآءَ أَوۡ يَتُوبَ عَلَيۡهِمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ غَفُورٗا رَّحِيمٗا
Liyajziyallahush-shaadiqiina bishidqihim wa yu'adz-dzibal munaafiqiina in syaa-a au yatuuba 'alaihim innallaha kaana ghafuuran rahiimaa(n)
24. "supaya Allah memperlihatkan jawaban kepada orang-orang yang benar itu lantaran kebenarannya, dan menyiksa orang munafik jikalau dikehendaki-Nya, atau mendapatkan taubat mereka. Sesungguhnya Allah ialah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
وَرَدَّ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ بِغَيۡظِهِمۡ لَمۡ يَنَالُواْ خَيۡرٗاۚ وَكَفَى ٱللَّهُ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ ٱلۡقِتَالَۚ وَكَانَ ٱللَّهُ قَوِيًّا عَزِيزٗا
Wa raddallahul-ladziina kafaruu bighaizhihim lam yanaaluuu khairan wa kafallahul mu`miniinal qitaala, wa kaanallahu qawiyyan 'aziizaa(n)
25. "Dan Allah menghalau orang-orang yang kafir itu yang keadaan mereka penuh kejengkelan, (lagi) mereka tidak memperoleh laba apapun. Dan Allah menghindarkan orang-orang mukmin dari peperangan [1209]. Dan ialah Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa."
وَأَنزَلَ ٱلَّذِينَ ظَٰهَرُوهُم مِّنۡ أَهۡلِ ٱلۡكِتَٰبِ مِن صَيَاصِيهِمۡ وَقَذَفَ فِي قُلُوبِهِمُ ٱلرُّعۡبَ فَرِيقٗا تَقۡتُلُونَ وَتَأۡسِرُونَ فَرِيقٗا
Wa anzalal-ladziina zhaaharuuhum min ahlil kitaabi min shayaashiihim wa qadzafa fii quluubihimurru'ba fariiqan taqtuluuna wa ta`siruuna fariiqaa(n)
26. "Dan Dia menurunkan orang-orang Ahli Kitab (Bani Quraizhah) yang membantu golongan-golongan yang bersekutu dari benteng-benteng mereka, dan Dia memesukkan rasa takut ke dalam hati mereka. Sebahagian mereka kau bunuh dan sebahagian yang lain kau tawan [1210]."
وَأَوۡرَثَكُمۡ أَرۡضَهُمۡ وَدِيَٰرَهُمۡ وَأَمۡوَٰلَهُمۡ وَأَرۡضٗا لَّمۡ تَطَُٔوهَاۚ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٍ قَدِيرٗا
Wa auratsakum ardhahum wa diyaarahum wa amwaalahum wa ardhan lam tatha-uuhaa wa kaanallahu 'alaa kulli syai-in qadiiraa(n)
27. "Dan Dia mewariskan kepada kau tanah-tanah, rumah-rumah dan harta benda mereka, dan (begitu pula) tanah yang belum kau injak [1211]. Dan ialah Allah Maha Kuasa terhadap segala sesuatu."
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِيُّ قُل لِّأَزۡوَٰجِكَ إِن كُنتُنَّ تُرِدۡنَ ٱلۡحَيَوٰةَ ٱلدُّنۡيَا وَزِينَتَهَا فَتَعَالَيۡنَ أُمَتِّعۡكُنَّ وَأُسَرِّحۡكُنَّ سَرَاحٗا جَمِيلٗا
Yaa ayyuhaannabiyyu qul azwaajika in kuntunna turidnal hayaataddunyaa wa ziinatahaa fata'aalaina umatti'kunna wa usarrihkunna saraahan jamiilaa(n)
28. Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu: "Jika kau sekalian mengingini kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya kuberikan kepadamu mut'ah [1212] dan saya ceraikan kau dengan cara yang baik."
وَإِن كُنتُنَّ تُرِدۡنَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ وَٱلدَّارَ ٱلۡأٓخِرَةَ فَإِنَّ ٱللَّهَ أَعَدَّ لِلۡمُحۡسِنَٰتِ مِنكُنَّ أَجۡرًا عَظِيمٗا
Wa in kuntunna turidnallaha wa rasuulahuu waddaara-aakhirata fa-innallaha a'adda lilmuhsinaati minkunna ajran 'azhiimaa(n)
29. "Dan jikalau kau sekalian menghendaki (keredhaan) Allah dan Rasulnya-Nya serta (kesenangan) di negeri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik diantaramu pahala yang besar."
يَٰنِسَآءَ ٱلنَّبِيِّ مَن يَأۡتِ مِنكُنَّ بِفَٰحِشَةٍ مُّبَيِّنَةٍ يُضَٰعَفۡ لَهَا ٱلۡعَذَابُ ضِعۡفَيۡنِۚ وَكَانَ ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٗا
Yaa nisaa-annabiyyi man ya`ti minkunna bifaahisyatin mubayyinatin yudhaa'af lahaal 'adzaabu dhi'faini wa kaana dzaalika 'alallahi yasiiraa(n)
30. "Hai isteri-isteri Nabi, siapa-siapa di antaramu yang mengerjakan perbuatan keji yang nyata, pasti akan di lipat gandakan siksaan kepada mereka dua kali lipat. Dan ialah yang demikian itu gampang bagi Allah."
Surah Al Ahzab
Juz 22
وَمَن يَقۡنُتۡ مِنكُنَّ لِلَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَتَعۡمَلۡ صَٰلِحٗا نُّؤۡتِهَآ أَجۡرَهَا مَرَّتَيۡنِ وَأَعۡتَدۡنَا لَهَا رِزۡقٗا كَرِيمٗا
Wa man yaqnut minkunna lillahi wa rasuulihi wa ta'mal shaalihan nu`tihaa ajrahaa marrataini wa a'tadnaa lahaa rizqan kariimaa(n)
31. "Dan barang siapa diantara kau sekalian (isteri-isteri nabi) tetap taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan mengerjakan amal yang saleh, niscata Kami memperlihatkan kepadanya pahala dua kali lipat dan Kami sediakan baginya rezki yang mulia."
يَٰنِسَآءَ ٱلنَّبِيِّ لَسۡتُنَّ كَأَحَدٍ مِّنَ ٱلنِّسَآءِ إِنِ ٱتَّقَيۡتُنَّۚ فَلَا تَخۡضَعۡنَ بِٱلۡقَوۡلِ فَيَطۡمَعَ ٱلَّذِي فِي قَلۡبِهِۦ مَرَضٌ وَقُلۡنَ قَوۡلٗا مَّعۡرُوفٗا
Yaa nisaa-annabiyyi lastunna kaahadin minannisaa-i iniittaqaitunna falaa takhdha'na bil qauli fayathma'al-ladzii fii qalbihii maradhun wa qulna qaulan ma'ruufaa(n)
32. "Hai isteri-isteri Nabi, kau sekalian tidaklah menyerupai perempuan yang lain, jikalau kau bertakwa. Maka janganlah kau tunduk [1213] dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya [1214] dan ucapkanlah perkataan yang baik,"
وَقَرۡنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجۡنَ تَبَرُّجَ ٱلۡجَٰهِلِيَّةِ ٱلۡأُولَىٰۖ وَأَقِمۡنَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتِينَ ٱلزَّكَوٰةَ وَأَطِعۡنَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓۚ إِنَّمَا يُرِيدُ ٱللَّهُ لِيُذۡهِبَ عَنكُمُ ٱلرِّجۡسَ أَهۡلَ ٱلۡبَيۡتِ وَيُطَهِّرَكُمۡ تَطۡهِيرٗا
Wa qarna fii buyuutikunna wa laa tabarrajna tabarrujal jaahiliyyatil aulaa wa aqimnash-shalaata wa atiinazzakaata wa athi'nallaha wa rasuulahuu innamaa yuriidullahu liyudzhiba 'ankumurrijsa ahlal baiti wa yuthahhirakum tathhiiraa(n)
33. "dan hendaklah kau tetap di rumahmu [1215] dan janganlah kau berhias dan bertingkah laris menyerupai orang-orang Jahiliyah yang dahulu [1216] dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait [1217] dan membersihkan kau sebersih-bersihnya."
وَٱذۡكُرۡنَ مَا يُتۡلَىٰ فِي بُيُوتِكُنَّ مِنۡ ءَايَٰتِ ٱللَّهِ وَٱلۡحِكۡمَةِۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ لَطِيفًا خَبِيرًا
Waadzkurna maa yutlaa fii buyuutikunna min aayaatillahi wal hikmati innallaha kaana lathiifan khabiiraa(n)
34. "Dan ingatlah apa yang dibacakan di rumahmu dari ayat-ayat Allah dan pesan tersirat (sunnah nabimu). Sesungguhnya Allah ialah Maha Lembut lagi Maha Mengetahui."
إِنَّ ٱلۡمُسۡلِمِينَ وَٱلۡمُسۡلِمَٰتِ وَٱلۡمُؤۡمِنِينَ وَٱلۡمُؤۡمِنَٰتِ وَٱلۡقَٰنِتِينَ وَٱلۡقَٰنِتَٰتِ وَٱلصَّٰدِقِينَ وَٱلصَّٰدِقَٰتِ وَٱلصَّٰبِرِينَ وَٱلصَّٰبِرَٰتِ وَٱلۡخَٰشِعِينَ وَٱلۡخَٰشِعَٰتِ وَٱلۡمُتَصَدِّقِينَ وَٱلۡمُتَصَدِّقَٰتِ وَٱلصَّٰٓئِمِينَ وَٱلصَّٰٓئِمَٰتِ وَٱلۡحَٰفِظِينَ فُرُوجَهُمۡ وَٱلۡحَٰفِظَٰتِ وَٱلذَّٰكِرِينَ ٱللَّهَ كَثِيرٗا وَٱلذَّٰكِرَٰتِ أَعَدَّ ٱللَّهُ لَهُم مَّغۡفِرَةٗ وَأَجۡرًا عَظِيمٗا
Innal muslimiina wal muslimaati wal mu`miniina wal mu`minaati wal qaanitiina wal qaanitaati wash-shaadiqiina wash-shaadiqaati wash-shaabiriina wash-shaabiraati wal khaasyi'iina wal khaasyi'aati wal mutashaddiqiina wal mutashaddiqaati wash-shaa-imiina wash-shaa-imaati wal haafizhiina furuujahum wal haafizhaati wadz-dzaakiriinallaha katsiiran wadz-dzaakiraati a'addallahu lahum maghfiratan wa ajran 'azhiimaa(n)
35. "Sesungguhnya pria dan perempuan yang muslim, pria dan perempuan yang mukmin [1218], pria dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, pria dan perempuan yang benar, pria dan perempuan yang sabar, pria dan perempuan yang khusyuk, pria dan perempuan yang bersedekah, pria dan perempuan yang berpuasa, pria dan perempuan yang memelihara kehormatannya, pria dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar."
وَمَا كَانَ لِمُؤۡمِنٖ وَلَا مُؤۡمِنَةٍ إِذَا قَضَى ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥٓ أَمۡرًا أَن يَكُونَ لَهُمُ ٱلۡخِيَرَةُ مِنۡ أَمۡرِهِمۡۗ وَمَن يَعۡصِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدۡ ضَلَّ ضَلَٰلٗا مُّبِينٗا
Wa maa kaana limu`minin wa laa mu`minatin idzaa qadhallahu wa rasuuluhuu amran an yakuuna lahumul khiyaratu min amrihim wa man ya'shillaha wa rasuulahuu faqad dhalla dhalaalan mubiinaa(n)
36. "Dan tidaklah patut bagi pria yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah memutuskan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) perihal urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah ia telah sesat, sesat yang nyata."
وَإِذۡ تَقُولُ لِلَّذِيٓ أَنۡعَمَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِ وَأَنۡعَمۡتَ عَلَيۡهِ أَمۡسِكۡ عَلَيۡكَ زَوۡجَكَ وَٱتَّقِ ٱللَّهَ وَتُخۡفِي فِي نَفۡسِكَ مَا ٱللَّهُ مُبۡدِيهِ وَتَخۡشَى ٱلنَّاسَ وَٱللَّهُ أَحَقُّ أَن تَخۡشَىٰهُۖ فَلَمَّا قَضَىٰ زَيۡدٌ مِّنۡهَا وَطَرٗا زَوَّجۡنَٰكَهَا لِكَيۡ لَا يَكُونَ عَلَى ٱلۡمُؤۡمِنِينَ حَرَجٌ فِيٓ أَزۡوَٰجِ أَدۡعِيَآئِهِمۡ إِذَا قَضَوۡاْ مِنۡهُنَّ وَطَرٗاۚ وَكَانَ أَمۡرُ ٱللَّهِ مَفۡعُولٗا
Wa-idz taquulu lil-ladzii an'amallahu 'alaihi wa an'amta 'alaihi amsik 'alaika zaujaka waattaqillaha wa tukhfii fii nafsika maallahu mubdiihi wa takhsyannaasa wallahu ahaqqu an takhsyaahu falammaa qadha zaidun minhaa wa tharan zau-wajnaakahaa likai laa yakuuna 'alal mu`miniina harajun fii azwaaji ad'iyaa-ihim idzaa qadhau minhunna wa tharan wa kaana amrullahi maf'uulaa(n)
37. "Dan (ingatlah), dikala kau berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya dan kau (juga) telah memberi nikmat kepadanya: "Tahanlah terus isterimu dan bertakwalah kepada Allah", sedang kau menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya, dan kau takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kau takuti. Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami kawinkan kau dengan dia [1219] supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini) isteri-isteri bawah umur angkat mereka, apabila bawah umur angkat itu telah menuntaskan keperluannya daripada isterinya [1220]. Dan ialah ketetapan Allah itu pasti terjadi."
مَّا كَانَ عَلَى ٱلنَّبِيِّ مِنۡ حَرَجٖ فِيمَا فَرَضَ ٱللَّهُ لَهُۥۖ سُنَّةَ ٱللَّهِ فِي ٱلَّذِينَ خَلَوۡاْ مِن قَبۡلُۚ وَكَانَ أَمۡرُ ٱللَّهِ قَدَرٗا مَّقۡدُورًا
Maa kaana 'alannabiyyi min harajin fiimaa faradhallahu lahu sunnatallahi fiil-ladziina khalau min qablu wa kaana amrullahi qadaran maqduuraa(n)
38. "Tidak ada suatu keberatanpun atas Nabi perihal apa yang telah ditetapkan Allah baginya. (Allah telah memutuskan yang demikian) sebagai sunnah-Nya pada nabi-nabi yang telah berlalu dahulu [1211]. Dan ialah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku,"
ٱلَّذِينَ يُبَلِّغُونَ رِسَٰلَٰتِ ٱللَّهِ وَيَخۡشَوۡنَهُۥ وَلَا يَخۡشَوۡنَ أَحَدًا إِلَّا ٱللَّهَۗ وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ حَسِيبٗا
Al-ladziina yuballighuuna risalaatillahi wa yakhsyaunahuu wa laa yakhsyauna ahadan illaallaha wa kafaa billahi hasiibaa(n)
39. "(yaitu) orang-orang yang menyapaikan risalah-risalah Allah [1222], mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang(pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat Perhitungan."
مَّا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَآ أَحَدٍ مِّن رِّجَالِكُمۡ وَلَٰكِن رَّسُولَ ٱللَّهِ وَخَاتَمَ ٱلنَّبِيِّۧنَۗ وَكَانَ ٱللَّهُ بِكُلِّ شَيۡءٍ عَلِيمٗا
Maa kaana muhammadun abaa ahadin min rijaalikum wa laakin rasuulallahi wa khaatamannabii-yiina wa kaanallahu bikulli syai-in 'aliimaa(n)
40. "Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang pria di antara kamu [1223], tetapi ia ialah Rasulullah dan epilog nabi-nabi. Dan ialah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱذۡكُرُواْ ٱللَّهَ ذِكۡرٗا كَثِيرٗا
Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuuudz-kuruullaha dzikran katsiiraa(n)
41. "Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya."
وَسَبِّحُوهُ بُكۡرَةٗ وَأَصِيلًا
W asabbihuuhu bukratan wa ashiilaa(n)
42. "Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang."
هُوَ ٱلَّذِي يُصَلِّي عَلَيۡكُمۡ وَمَلَٰٓئِكَتُهُۥ لِيُخۡرِجَكُم مِّنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِۚ وَكَانَ بِٱلۡمُؤۡمِنِينَ رَحِيمٗا
Huwal-ladzii yushallii 'alaikum wa malaa-ikatuhuu liyukhrijakum minazh-zhulumaati ilannuuri wa kaana bil mu`miniina rahiimaa(n)
43. "Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kau dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan ialah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman."
تَحِيَّتُهُمۡ يَوۡمَ يَلۡقَوۡنَهُۥ سَلَٰمٞۚ وَأَعَدَّ لَهُمۡ أَجۡرٗا كَرِيمٗا
Tahiyyatuhum yauma yalqaunahu salaamun wa a'adda lahum ajran kariimaa(n)
44. "Salam penghormatan kepada mereka (orang-orang mukmin itu) pada hari mereka menemui-Nya ialah: Salam [1224], dan Dia menyediakan pahala yang mulia bagi mereka."
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِيُّ إِنَّآ أَرۡسَلۡنَٰكَ شَٰهِدٗا وَمُبَشِّرٗا وَنَذِيرٗا
Yaa ayyuhaannabiyyu innaa arsalnaaka syaahidan wa mubasy-syiran wa nadziiraa(n)
45. "Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gemgira dan pemberi peringatan,"
وَدَاعِيًا إِلَى ٱللَّهِ بِإِذۡنِهِۦ وَسِرَاجٗا مُّنِيرٗا
Wa daa'iyan ilallahi bi-idznihii wa siraajan muniiraa(n)
46. "dan untuk jadi penyeru kepada Agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi."
وَبَشِّرِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ بِأَنَّ لَهُم مِّنَ ٱللَّهِ فَضۡلٗا كَبِيرٗا
Wa basy-syiril mu`miniina bi-anna lahum minallahi fadhlaa kabiiraa(n)
47. "Dan sampaikanlah informasi bangga kepada orang-orang mukmin bahwa sesungguhnya bagi mereka karunia yang besar dari Allah."
وَلَا تُطِعِ ٱلۡكَٰفِرِينَ وَٱلۡمُنَٰفِقِينَ وَدَعۡ أَذَىٰهُمۡ وَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِۚ وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ وَكِيلٗا
Wa laa tuthi'il kaafiriina wal munaafiqiina wada' adzaahum wa tawakkal 'alallahi wa kafaa billahi wakiilaa(n)
48. "Dan janganlah kau menuruti orang-orang yang kafir dan orang- orang munafik itu, janganlah kau hiraukan gangguan mereka dan bertawakkallah kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pelindung."
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِذَا نَكَحۡتُمُ ٱلۡمُؤۡمِنَٰتِ ثُمَّ طَلَّقۡتُمُوهُنَّ مِن قَبۡلِ أَن تَمَسُّوهُنَّ فَمَا لَكُمۡ عَلَيۡهِنَّ مِنۡ عِدَّةٍ تَعۡتَدُّونَهَاۖ فَمَتِّعُوهُنَّ وَسَرِّحُوهُنَّ سَرَاحٗا جَمِيلٗا
Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuu idzaa nakahtumul mu`minaati tsumma thallaqtumuuhunna min qabli an tamassuuhunna famaa lakum 'alaihinna min 'iddatin ta'tadduunahaa famatti'uuhunna wa sarrihuuhunna saraahan jamiilaa(n)
49. "Hai orang-orang yang beriman, apabila kau menikahi perempuan- perempuan yang beriman, kemudian kau ceraikan mereka sebelum kau mencampurinya maka sekali-sekali tidak wajib atas mereka 'iddah bagimu yang kau minta menyempurnakannya. Maka berilah mereka mut'ah [1225] dan lepaskanlah mereka itu dengan cara yang sebaik- baiknya."
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِيُّ إِنَّآ أَحۡلَلۡنَا لَكَ أَزۡوَٰجَكَ ٱلَّٰتِيٓ ءَاتَيۡتَ أُجُورَهُنَّ وَمَا مَلَكَتۡ يَمِينُكَ مِمَّآ أَفَآءَ ٱللَّهُ عَلَيۡكَ وَبَنَاتِ عَمِّكَ وَبَنَاتِ عَمَّٰتِكَ وَبَنَاتِ خَالِكَ وَبَنَاتِ خَٰلَٰتِكَ ٱلَّٰتِي هَاجَرۡنَ مَعَكَ وَٱمۡرَأَةٗ مُّؤۡمِنَةً إِن وَهَبَتۡ نَفۡسَهَا لِلنَّبِيِّ إِنۡ أَرَادَ ٱلنَّبِيُّ أَن يَسۡتَنكِحَهَا خَالِصَةٗ لَّكَ مِن دُونِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَۗ قَدۡ عَلِمۡنَا مَا فَرَضۡنَا عَلَيۡهِمۡ فِيٓ أَزۡوَٰجِهِمۡ وَمَا مَلَكَتۡ أَيۡمَٰنُهُمۡ لِكَيۡلَا يَكُونَ عَلَيۡكَ حَرَجٞۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورٗا رَّحِيمٗا
Yaa ayyuhaannabiyyu innaa ahlalnaa laka azwaajakalaatii aataita ujuurahunna wa maa malakat yamiinuka mimmaa afaa-allahu 'alaika wa banaati 'ammika wa banaati 'ammaatika wa banaati khaalika wa banaati khalaatikalaatii haajarna ma'aka waamraatan mu`minatan in wahabat nafsahaa li-nnabiyyi in araadannabiyyu an yastankihahaa khaalishatan laka min duunil mu`miniina qad 'alimnaa maa faradhnaa 'alaihim fii azwaajihim wa maa malakat aimaanuhum likailaa yakuuna 'alaika harajun wa kaanallahu ghafuuran rahiimaa(n)
50. "Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu isteri- isterimu yang telah kau berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kau miliki yang termasuk apa yang kau peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, dan (demikian pula) bawah umur perempuan dari saudara pria bapakmu, bawah umur perempuan dari saudara perempuan bapakmu, bawah umur perempuan dari saudara pria ibumu dan bawah umur perempuan dari saudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kau dan perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mukmin. Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yang Kami wajibkan kepada mereka perihal isteri-isteri mereka dan hamba sahaya yang mereka miliki supaya tidak menjadi kesempitan bagimu. Dan ialah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Surah Al Ahzab Ayat 51
تُرۡجِي مَن تَشَآءُ مِنۡهُنَّ وَتُٔۡوِيٓ إِلَيۡكَ مَن تَشَآءُۖ وَمَنِ ٱبۡتَغَيۡتَ مِمَّنۡ عَزَلۡتَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيۡكَۚ ذَٰلِكَ أَدۡنَىٰٓ أَن تَقَرَّ أَعۡيُنُهُنَّ وَلَا يَحۡزَنَّ وَيَرۡضَيۡنَ بِمَآ ءَاتَيۡتَهُنَّ كُلُّهُنَّۚ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ مَا فِي قُلُوبِكُمۡۚ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلِيمًا حَلِيمٗا
Turjii man tasyaa-u minhunna wa tu`wii ilaika man tasyaa-u wa maniibtaghaita mimman 'azalta falaa junaaha 'alaika dzaalika adnaa an taqarra a'yunuhunna wa laa yahzanna wa yardhaina bimaa aataitahunna kulluhunna wallahu ya'lamu maa fii quluubikum wa kaanallahu 'aliiman haliimaa(n)
51. "Kamu boleh menangguhkan menggauli siapa yang kau kehendaki di antara mereka (isteri-isterimu) dan (boleh pula) menggauli siapa yang kau kehendaki. Dan siapa-siapa yang kau ingini untuk menggaulinya kembali dari perempuan yang telah kau cerai, maka tidak ada dosa bagimu. Yang demikian itu ialah lebih erat untuk ketenangan hati mereka, dan mereka tidak merasa sedih, dan semuanya rela dengan apa yang telah kau berikan kepada mereka. Dan Allah mengetahui apa yang (tersimpan) dalam hatimu. Dan ialah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun [1226]."
لَّا يَحِلُّ لَكَ ٱلنِّسَآءُ مِنۢ بَعۡدُ وَلَآ أَن تَبَدَّلَ بِهِنَّ مِنۡ أَزۡوَٰجٍ وَلَوۡ أَعۡجَبَكَ حُسۡنُهُنَّ إِلَّا مَا مَلَكَتۡ يَمِينُكَۗ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٍ رَّقِيبٗا
Laa yahillu lakannisaa-u min ba'du wa laa an tabaddala bihinna min azwaajin wa lau a'jabaka husnuhunna illaa maa malakat yamiinuka wa kaanallahu 'alaa kulli syai-in raqiibaa(n)
52. "Tidak halal bagimu mengawini perempuan-perempuan sehabis itu dan dihentikan (pula) mengganti mereka dengan isteri-isteri (yang lain), meskipun kecantikannya menarik hatimu kecuali perempuan- perempuan (hamba sahaya) yang kau miliki. Dan ialah Allah Maha Mengawasi segala sesuatu [1227]."
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَدۡخُلُواْ بُيُوتَ ٱلنَّبِيِّ إِلَّآ أَن يُؤۡذَنَ لَكُمۡ إِلَىٰ طَعَامٍ غَيۡرَ نَٰظِرِينَ إِنَىٰهُ وَلَٰكِنۡ إِذَا دُعِيتُمۡ فَٱدۡخُلُواْ فَإِذَا طَعِمۡتُمۡ فَٱنتَشِرُواْ وَلَا مُسۡتَٔۡنِسِينَ لِحَدِيثٍۚ إِنَّ ذَٰلِكُمۡ كَانَ يُؤۡذِي ٱلنَّبِيَّ فَيَسۡتَحۡيِۦ مِنكُمۡۖ وَٱللَّهُ لَا يَسۡتَحۡيِۦ مِنَ ٱلۡحَقِّۚ وَإِذَا سَأَلۡتُمُوهُنَّ مَتَٰعٗا فَسَۡٔلُوهُنَّ مِن وَرَآءِ حِجَابٖۚ ذَٰلِكُمۡ أَطۡهَرُ لِقُلُوبِكُمۡ وَقُلُوبِهِنَّۚ وَمَا كَانَ لَكُمۡ أَن تُؤۡذُواْ رَسُولَ ٱللَّهِ وَلَآ أَن تَنكِحُوٓاْ أَزۡوَٰجَهُۥ مِنۢ بَعۡدِهِۦٓ أَبَدًاۚ إِنَّ ذَٰلِكُمۡ كَانَ عِندَ ٱللَّهِ عَظِيمًا
Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuu laa tadkhuluu buyuutannabiyyi illaa an yu'dzana lakum ilaa tha'aamin ghaira naazhiriina inaahu wa laakin idzaa du'iitum faadkhuluu fa-idzaa tha'imtum faantasyiruu wa laa musta`nisiina lihadiitsin inna dzaalikum kaana yu`dziinnabii-ya fayastahyii minkum wallahu laa yastahyii minal haqqi wa-idzaa saaltumuuhunna mataa'an faasaluuhunna min waraa-i hijaabin dzaalikum athharu liquluubikum wa quluubihinna wa maa kaana lakum an tu'dzuu rasuulallahi wa laa an tankihuu azwaajahu min ba'dihii abadan inna dzaalikum kaana 'indallahi 'azhiimaa(n)
53. "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kau memasuki rumah- rumah Nabi kecuali bila kau diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak (makanannya) [1228], tetapi jikalau kau diundang maka masuklah dan bila kau selesai makan, keluarlah kau tanpa asyik memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi kemudian Nabi aib kepadamu (untuk menyuruh kau keluar), dan Allah tidak aib (menerangkan) yang benar. Apabila kau meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri- isteri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. Dan dihentikan kau menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak (pula) mengawini isteri- isterinya selama-lamanya sehabis ia wafat. Sesungguhnya perbuatan itu ialah amat besar (dosanya) di sisi Allah."
إِن تُبۡدُواْ شَيًۡٔا أَوۡ تُخۡفُوهُ فَإِنَّ ٱللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيۡءٍ عَلِيمٗا
In tubduu syai-an au tukhfuuhu fa-innallaha kaana bikulli syai-in 'aliimaa(n)
54. "Jika kau melahirkan sesuatu atau menyembunyikannya, maka sesungguhnya Allah ialah Maha Mengetahui segala sesuatu."
لَّا جُنَاحَ عَلَيۡهِنَّ فِيٓ ءَابَآئِهِنَّ وَلَآ أَبۡنَآئِهِنَّ وَلَآ إِخۡوَٰنِهِنَّ وَلَآ أَبۡنَآءِ إِخۡوَٰنِهِنَّ وَلَآ أَبۡنَآءِ أَخَوَٰتِهِنَّ وَلَا نِسَآئِهِنَّ وَلَا مَا مَلَكَتۡ أَيۡمَٰنُهُنَّۗ وَٱتَّقِينَ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٍ شَهِيدًا
Laa junaaha 'alaihinna fii aabaa-ihinna wa laa abnaa-ihinna wa laa ikhwaanihinna wa laa abnaa-i ikhwaanihinna wa laa abnaa-i akhawaatihinna wa laa nisaa-ihinna wa laa maa malakat aimaanuhunna waattaqiinallaha innallaha kaana 'alaa kulli syai-in syahiidaa(n)
55. "Tidak ada dosa atas isteri-isteri Nabi (untuk berjumpa tanpa tabir) dengan bapak-bapak mereka, bawah umur pria mereka, saudara pria mereka, anak pria dari saudara pria mereka, anak pria dari saudara mereka yang perempuan yang beriman dan hamba sahaya yang mereka miliki, dan bertakwalah kau (hai isteri-isteri Nabi) kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu."
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِيِّۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ صَلُّواْ عَلَيۡهِ وَسَلِّمُواْ تَسۡلِيمًا
Innallaha wa malaa-ikatahuu yushalluuna 'alannabiyyi yaa ayyuhaal-ladziina aamanuu shalluu 'alaihi wa sallimuu tasliimaa(n)
56. "Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi [1229]. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kau untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya [1230]."
إِنَّ ٱلَّذِينَ يُؤۡذُونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ لَعَنَهُمُ ٱللَّهُ فِي ٱلدُّنۡيَا وَٱلۡأٓخِرَةِ وَأَعَدَّ لَهُمۡ عَذَابٗا مُّهِينٗا
Innal-ladziina yu`dzuunallaha wa rasuulahuu la'anahumullahu fiiddunyaa wal-aakhirati wa-a'adda lahum 'adzaaban muhiinaa(n)
57. "Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya [1231]. Allah akan melaknatinya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan baginya siksa yang menghinakan."
وَٱلَّذِينَ يُؤۡذُونَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ وَٱلۡمُؤۡمِنَٰتِ بِغَيۡرِ مَا ٱكۡتَسَبُواْ فَقَدِ ٱحۡتَمَلُواْ بُهۡتَٰنٗا وَإِثۡمٗا مُّبِينٗا
Waal-ladziina yu`dzuunal mu`miniina wal mu`minaati bighairi maaaktasabuu faqadiihtamaluu buhtaanan wa itsman mubiinaa(n)
58. "Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata."
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِيُّ قُل لِّأَزۡوَٰجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ يُدۡنِينَ عَلَيۡهِنَّ مِن جَلَٰبِيبِهِنَّۚ ذَٰلِكَ أَدۡنَىٰٓ أَن يُعۡرَفۡنَ فَلَا يُؤۡذَيۡنَۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورٗا رَّحِيمٗا
Yaa ayyuhaannabiyyu qul azwaajika wa banaatika wa nisaaaa-il mu`miniina yudniina 'alaihinna min jalaabiibihinna dzaalika adna an yu'rafna falaa yu`dzaina wa kaanallahu ghafuuran rahiimaa(n)
59.Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, bawah umur perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya [1232] ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih gampang untuk dikenal, lantaran itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah ialah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
لَّئِن لَّمۡ يَنتَهِ ٱلۡمُنَٰفِقُونَ وَٱلَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ وَٱلۡمُرۡجِفُونَ فِي ٱلۡمَدِينَةِ لَنُغۡرِيَنَّكَ بِهِمۡ ثُمَّ لَا يُجَاوِرُونَكَ فِيهَآ إِلَّا قَلِيلٗا
La-in lam yantahil munaafiquuna waal-ladziina fii quluubihim maradhun wal murjifuuna fiil madiinati lanughriyannaka bihim tsumma laa yujaawiruunaka fiihaa illaa qaliilaa(n)
60. "Sesungguhnya jikalau tidak berhenti orang-orang munafik, orang- orang yang berpenyakit dalam hatinya dan orang-orang yang membuatkan kabar bohong di Madinah (dari menyakitimu), pasti Kami perintahkan kau (untuk memerangi) mereka, kemudian mereka tidak menjadi tetanggamu (di Madinah) melainkan dalam waktu yang sebentar,"
مَّلۡعُونِينَۖ أَيۡنَمَا ثُقِفُوٓاْ أُخِذُواْ وَقُتِّلُواْ تَقۡتِيلٗا
Mal'uuniina ainamaa tsuqifuu ukhidzuu wa quttiluu taqtiilaa(n)
61. "dalam keadaan terlaknat. Di mana saja mereka dijumpai, mereka ditangkap dan dibunuh dengan sehebat-hebatnya."
سُنَّةَ ٱللَّهِ فِي ٱلَّذِينَ خَلَوۡاْ مِن قَبۡلُۖ وَلَن تَجِدَ لِسُنَّةِ ٱللَّهِ تَبۡدِيلٗا
Sunnatallahi fiil-ladziina khalau min qablu wa lan tajida lisunnatillahi tabdiilaa(n)
62. "Sebagai sunnah Allah yang berlaku atas orang-orang yang telah terdahulu sebelum (mu), dan kau sekali-kali tiada akan mendapati peubahan pada sunnah Allah."
يَسَۡٔلُكَ ٱلنَّاسُ عَنِ ٱلسَّاعَةِۖ قُلۡ إِنَّمَا عِلۡمُهَا عِندَ ٱللَّهِۚ وَمَا يُدۡرِيكَ لَعَلَّ ٱلسَّاعَةَ تَكُونُ قَرِيبًا
Yas-alukannaasu 'anissaa'ati qul innamaa 'ilmuhaa 'indallahi wa maa yudriika la'allassaa'ata takuunu qariibaa(n)
63. "Manusia bertanya kepadamu perihal hari berbangkit. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan perihal hari berbangkit itu hanya di sisi Allah." Dan tahukah kau (hai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu sudah erat waktunya."
إِنَّ ٱللَّهَ لَعَنَ ٱلۡكَٰفِرِينَ وَأَعَدَّ لَهُمۡ سَعِيرًا
Innallaha la'anal kaafiriina wa a'adda lahum sa'iiraa(n)
64. "Sesungguhnya Allah mela'nati orang-orang kafir dan menyediakan bagi mereka api yang menyala-nyala (neraka),"
خَٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدٗاۖ لَّا يَجِدُونَ وَلِيّٗا وَلَا نَصِيرٗا
Khaalidiina fiihaa abadan laa yajiduuna waliyyan wa laa nashiiraa(n)
65. "mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; mereka tidak memperoleh seorang pelindungpun dan tidak (pula) seorang penolong."
يَوۡمَ تُقَلَّبُ وُجُوهُهُمۡ فِي ٱلنَّارِ يَقُولُونَ يَٰلَيۡتَنَآ أَطَعۡنَا ٱللَّهَ وَأَطَعۡنَا ٱلرَّسُولَا۠
Yauma tuqallabu wujuuhuhum fiinnaari yaquuluuna yaa laitanaa atha'naallaha wa atha'naarrasuulaa
66. Pada hari dikala muka mereka dibolak-balikan dalam neraka, mereka berkata: "Alangkah baiknya, andaikata kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul."
وَقَالُواْ رَبَّنَآ إِنَّآ أَطَعۡنَا سَادَتَنَا وَكُبَرَآءَنَا فَأَضَلُّونَا ٱلسَّبِيلَا۠
Wa qaaluuu rabbanaa innaa atha'naa saadatanaa wa kubaraa-anaa fa-adhalluunaas-sabiilaa
67. Dan mereka berkata;:"Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, kemudian mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar)."
رَبَّنَآ ءَاتِهِمۡ ضِعۡفَيۡنِ مِنَ ٱلۡعَذَابِ وَٱلۡعَنۡهُمۡ لَعۡنٗا كَبِيرٗا
Rabbanaa aatihim dhi'faini minal 'adzaabi wal 'anhum la'nan kabiiraa(n)
68. "Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar."
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَكُونُواْ كَٱلَّذِينَ ءَاذَوۡاْ مُوسَىٰ فَبَرَّأَهُ ٱللَّهُ مِمَّا قَالُواْۚ وَكَانَ عِندَ ٱللَّهِ وَجِيهٗا
Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuu laa takuunuu kaal-ladziina aadzau muusaa fabarraahullahu mimmaa qaaluuu wa kaana 'indallahi wajiihaa(n)
69. "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kau menjadi menyerupai orang-orang yang menyakiti Musa; maka Allah membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka katakan. Dan ialah ia seorang yang memiliki kedudukan terhormat di sisi Allah."
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَقُولُواْ قَوۡلٗا سَدِيدٗا
Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuuut-taquullaha wa quuluu qaulan sadiidaa(n)
70. "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kau kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar,"
يُصۡلِحۡ لَكُمۡ أَعۡمَٰلَكُمۡ وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡ ذُنُوبَكُمۡۗ وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدۡ فَازَ فَوۡزًا عَظِيمًا
Yushlih lakum a'maalakum wa yaghfir lakum dzunuubakum wa man yuthi'illaha wa rasuulahuu faqad faaza fauzan 'azhiimaa(n)
71. "niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah menerima kemenangan yang besar."
إِنَّا عَرَضۡنَا ٱلۡأَمَانَةَ عَلَى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَٱلۡجِبَالِ فَأَبَيۡنَ أَن يَحۡمِلۡنَهَا وَأَشۡفَقۡنَ مِنۡهَا وَحَمَلَهَا ٱلۡإِنسَٰنُۖ إِنَّهُۥ كَانَ ظَلُومٗا جَهُولٗا
Innaa 'aradhnaal amaanata 'alas-samaawaati wal ardhi wal jibaali fa-abaina an yahmilnahaa wa asyfaqna minhaa wa hamalahaa-insaanu innahuu kaana zhaluuman jahuulaa
72. "Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat [1233] kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya insan itu amat zalim dan amat bodoh,"
لِّيُعَذِّبَ ٱللَّهُ ٱلۡمُنَٰفِقِينَ وَٱلۡمُنَٰفِقَٰتِ وَٱلۡمُشۡرِكِينَ وَٱلۡمُشۡرِكَٰتِ وَيَتُوبَ ٱللَّهُ عَلَى ٱلۡمُؤۡمِنِينَ وَٱلۡمُؤۡمِنَٰتِۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورٗا رَّحِيمَۢا
Liyu'adz-dziballahul munaafiqiina wal munaafiqaati wal musyrikiina wal musyrikaati wa yatuuballahu 'alal mu`miniina wal mu`minaati wa kaanallahu ghafuuran rahiimaa(n)
73. "sehingga Allah mengazab orang-orang munafik pria dan perempuan dan orang-orang musyrikin pria dan perempuan; dan sehingga Allah mendapatkan taubat orang-orang mukmin pria dan perempuan. Dan ialah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Penjelasan :
[1198]. Zhihar ialah perkataan seorang suami kepada istrinya: punggungmu haram bagiku menyerupai punggung ibuku atau perkataan lain yang sama maksudnya. Adalah menjadi adat kebiasaan bagi orang Arab Jahiliyah bahwa bila ia berkata demikian kepada istrinya maka istrinya itu haramnya baginya untuk selama-lamanya. Tetapi setelah Islam datang, maka yang haram untuk selama-lamanya itu dihapuskan dan istri-istri itu kembali halal baginya dengan membayar kaffarat (denda).
[1199]. Maula-maula ialah seorang hamba sahaya yang sudah dimerdekakan atau seorang yang telah dijadikan anak angkat, menyerupai Salim anak angkat Huzaifah, dipanggil maula Huzaifah.
[1200]. Maksudnya: orang-orang mukmin itu menyayangi nabi mereka lebih dari menyayangi diri mereka sendiri dalam segala urusan.
[1201]. Yang dimaksud dengan berbuat baik disini ialah berwasiat yang tidak lebih dari sepertiga harta.
[1202]. Perjanjian yang teguh ialah kesanggupan memberikan agama kepada umatnya masing-masing.
[1203]. Pada hari simpulan zaman Allah akan menanyakan kepada rasul-rasul hingga di mana perjuangan mereka memberikan ajaran-ajaran Allah kepada umatnya dan hingga di mana umatnya melaksanakan pemikiran Allah itu.
[1204]. Ayat ini menandakan dongeng AHZAB yaitu golongan-golongan yang dihancurkan pada peperangan Khandaq lantaran menentang Allah dan Rasul-Nya. Yang dimaksud dengan tentara yang tidak sanggup kau lihat ialah para malaikat yang sengaja didatangkan Tuhan untuk menghancurkan musuh-musuh Allah itu.
[1205]. Maksudnya ialah menggambarkan bagaimana hebatnya perasaan takut dan perasaan gentar pada waktu itu.
[1206]. Yang dimaksud dengan berbuat fitnah ialah: murtad, atau memerangi orang Islam.
[1207]. Yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya itu ialah kemenangan sehabis mengalami kesukaran.
[1208]. Maksudnya menunggu apa yang telah Allah janjikan kepadanya.
[1209]. Maksudnya orang mukmin tidak perlu berperang, lantaran Allah telah menghalau mereka dengan mengirimkan angin dan malaikat.
[1210]. Sesudah golongan-golongan yang bersekutu itu kocar-kacir, maka Allah memerintahkan Nabi untuk menghancurkan Bani Quraizhah (Ahli Kitab) dan menghalau mereka dari benteng-benteng mereka. Kemudian seluruh pria yang ikut berperang dibunuh, perempuan dan bawah umur ditawan.
[1211]. Tanah yang belum diinjak ialah: tanah-tanah yang akan dimasuki tentara Islam.
[1212]. Mut'ah yaitu: suatu pinjaman yang diberikan kepada perempuan yang telah diceraikan berdasarkan kesanggupan suami.
[1213]. Yang dimaksud dengan tunduk di sini ialah berbicara dengan perilaku yang menimbulkan keberanian orang bertindak yang tidak baik terhadap mereka.
[1214]. Yang dimaksud dengan dalam hati mereka ada penyakit ialah: orang yang memiliki niat berbuat serong dengan wanita, menyerupai melaksanakan zina.
[1215]. Maksudnya: Isteri-isteri Rasul biar tetap di rumah dan ke luar rumah bila ada keperluan yang dibenarkan oleh syara'. Perintah ini juga mencakup segenap mukminat.
[1216]. Yang dimaksud Jahiliyah yang dahulu ialah Jahiliah kekafiran yang terdapat sebelum Nabi Muhammad s.a.w. Dan yang dimaksud Jahiliyah sekarang ialah Jahiliyah kemaksiatan, yang terjadi sehabis datangnya Islam.
[1217]. Ahlul bait di sini, yaitu keluarga rumah tangga Rasulullah s.a.w.
[1218]. Yang dimaksud dengan muslim di sini ialah orang-orang yang mengikuti perintah dan larangan pada lahirnya, sedang yang dimaksud dengan orang-orang mukmin di sini ialah orang yang membenarkan apa yang harus dibenarkan dengan hatinya.
[1219]. Maksudnya: setelah habis idahnya.
[1220]. Yang dimaksud dengan orang yang Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya ialah Zaid bin Haritsah. Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya dengan memberi taufik masuk Islam. Nabi Muhammadpun telah memberi nikmat kepadanya dengan memerdekakan kaumnya dan mengangkatnya menjadi anak. Ayat ini memperlihatkan pengertian bahwa orang boleh mengawini bekas isteri anak angkatnya.
[1221]. Yang dimaksud dengan Sunnah Allah di sini ialah mengerjakan sesuatu yang dibolehkan Allah tanpa ragu-ragu.
[1222]. Maksudnya: para rasul yang memberikan syari'at-syari'at Allah kepada manusia.
[1223]. Maksudnya: Nabi Muhammad s.a.w. bukanlah ayah dari salah seorang sahabat, lantaran itu janda Zaid sanggup dikawini oleh Rasulullah s.a.w.
[1224]. Artinya: sejahtera dari segala bencana.
[1225]. Yang dimaksud dengan mut'ah di sini pemberian untuk menyenangkan hati isteri yang diceraikan sebelum dicampuri.
[1226]. Menurut riwayat, pada suatu dikala isteri-isteri Nabi Muhammad s.a.w. ada yang cemburu, dan ada yang meminta tambahan belanja. Maka Nabi Muhammad s.a.w. memutuskan perhubungan dengan mereka hingga sebulan lamanya. Oleh lantaran takut diceraikan Nabi, maka mereka tiba kepada Nabi menyatakan kerelaannya atas apa saja yang akan diperbuat nabi terhadap mereka. Turunnya ayat ini memperlihatkan izin kepada Nabi untuk menggauli siapa yang dikehendakinya dan isteri-isterinya atau tidak menggaulinya; dan juga memberi izin kepada Nabi untuk rujuk kepada isteri-isterinya seandainya ada isterinya yang sudah diceraikannya.
[1227]. Nabi tidak dibolehkan kawin sehabis memiliki isteri-isteri sebanyak yang telah ada itu dan tidak pula dibolehkan mengganti isteri-isterinya yang telah ada itu dengan menikahi perempuan lain.
[1228]. Maksudnya, pada masa Rasulullah s.a.w pernah terjadi orang-orang yang menunggu-nunggu waktu makan Rasulullah s.a.w. kemudian turun ayat ini melarang masuk rumah Rasulullah untuk makan sambil menunggu-nunggu waktu makannya Rasulullah.
[1229]. Bershalawat artinya: kalau dari Allah berarti memberi rahmat: dari malaikat berarti memintakan ampunan dan kalau dari orang-orang mukmin berarti berdoa supaya diberi rahmat menyerupai dengan perkataan:Allahuma shalli ala Muhammad.
[1230]. Dengan mengucapkan perkataan menyerupai : Assalamu'alaika ayyuhan Nabi artinya: semoga keselamatan tercurah kepadamu hai Nabi.
[1231]. Menyakiti Allah dan rasul-rasulNya, yaitu melaksanakan perbuatan- perbuatan yang tidak di ridhai Allah dan tidak dibenarkan rasul- Nya; menyerupai kufur, mendustakan kenabian dan sebagainya.
[1232]. Jilbab ialah sejenis baju kurung yang lapang yang sanggup menutup kepala, muka dan dada.
[1233]. Yang dimaksud dengan amanat di sini ialah tugas-tugas keagamaan.
Video Surah Al Ahzab
Dalam Surah Al Ahzab dikemukakan tingkah laris orang-orang munafik dan perjuangan - perjuangan mereka menyakiti Nabi Muhammad s.a.w., sebab-sebab perang Ahzab dan kesudahannya, perihal perkawinan Nabi dengan isteri-isterinya, sopan-santun di rumah Nabi, fitnah terhadap Nabi Muhammad s.a.w., dan sopan santun sopan santun berdasarkan Islam yang semuanya itu diharapkan untuk membentuk masyarakat Islam yang gres berdiri di Medinah terutama sehabis perang Badar.
Sumber Referensi Terjemahan :
Departemen Agama RI