Arti Kata Desentralisasi dan Otonomi Daerah | Penjelasan Singkat dan Lengkap
Istilah Desentralisasi mencuat seiring tumbangnya Orde Baru. Selama Orde Baru, sistem ekonomi, politik, dan pemerintahan Indonesia ialah sistem terpusat. Keterpusatan segala hal di Indonesia menjadikan kawasan tidak sanggup membangun dengan cepat. Maka dari itu muncul wacana untuk desentralisasi kebijakan. Wujud dari desentralisasi inilah yang lalu masing-masing kawasan mempunyai otonomi untuk mengatur wilayahnya.
Arti Desentralisasi dalam Sudut Pandang Bahasa
Desentralisasi merupakan istilah bahasa Indonesia yang diserap dari istilah absurd (Inggris). Desentralisasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa terdapat pada halaman 319 dengan klarifikasi maknanya sebagai berikut:
De.sen.tra.li.sa.si: n 1 Sistem pemerintahan yang lebih banyak memperlihatkan kekuasaan kepada pemerintah daerah; 2 penyeerahan sebagian wewenang pimpiinan kepada bawahan (atau pusat kepada cabang dsb.)
Berdasarkan arti akar katanya, desentralisasi berasal dari dua kata yaitu de- dan sentralisasi. Kata de dalam istilah absurd berkaitan dengan tidak atau bukan. Misalnya kata dekonstruksi berarti ialah lawannya konstruksi. Jika konstruksi adalah membangun maka makna atau arti dekonstruksi adalah merusak bangunan alias menghancurkan.
Begitu pula dengan desentralisasi, sentral artinya terpusat, apa-apa terserah pada pusatnya. Jika dalam sistem pemerintahan berarti semua kebijakan di kawasan harus menunggu keputusan pusat. Maka makna desentralisasi adalah tidak lagi terpusat, sehingga kawasan mempunyai wewenang.
Kewenangan yang dimiliki oleh kawasan itulah yang disebut dengan Otonomi Daerah. Otonomi kawasan – juga biasa disingkat otoda- ialah kewenangan pemerintah untuk mengambil kebijakan berkaitan dengan wilayahnya.
Arti Otonomi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Ada dua kata yang berkaitan dengan otonomi dalam KBBI, yaitu otonom dan otonomi.
Oto.nom a 1 berdisi sendiri; dengan pemerintahan sendiri; 2 kelompok sosial yang mempunyai hak dan kekuasaan menetukan arah tindakannya sendiri.
Oto.no.mi n Pol pemerintahan sendiri.
Jadi, arti otonomi adalah mempunyai pemerintahan sendiri. Ada frasa otomoni kawasan dalam KBBI, (lihat KBBI halaman 992).
Otonomi Daerah: hak, wewenang, dan kewakban kawasan untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Arti otonomi kawasan dibatasi oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. Karena dalam otonomi kawasan tidak segala yang ada di kawasan menjadi kewenangan daerah. Ada hal yang harus ditetapkan oleh pemerintah pusat, contohnya pola yang paling sederhana ialah kebijakan perihal pendidikan. Daerah berwenang mengatur kebijakan-kebijakan yang bersifat daerah, tetapi kebijakan pendidikan tetap secara terpusat.
Apa bedanya istilah otonomi kawasan dan daerah otonom. Meskipun dibuat oleh dua kata yang sama namun mempunyai susunan yang berbeda, maka arti atau maknanya juga berbeda.
Otonomi kawasan ialah sistem, sementara kawasan otonom ialah penyebutan suatu wilayah yang merdeka.
Masih berkaitan dengan otonomi daerah, ada istilah otsus atau otonomi khusus. Otonomi khusus ialah istilah untuk menyebut otonomi kawasan yang khsusu diberikan kepada beberapa wilayah Indonesia. Otonomi khusus diterapkan di Papua dan Aceh. Kedua wilayah ini diberikan otonomi khusus alasannya ialah latar belakang politik dan keamanan yang berbeda dengan wilayah lainnya.
Selain daerah, menyerupai yang telah dijelaskan di atas ada pula badan otonom yang juga biasa disingkat banom. Istilah banom atau badan otonom biasa dipakai di organisasi yang menjadi ‘anak’ dari organisasi lain. Misalnya organisasi IPNU merupakan badan otonom organisasi induknya yaitu NU. Tetapi IPNU menyerupai halnya tubuh otonomnya yang lain, mempunyai kewenangan mengatur rumah tangganya sendiri tanpa harus mengikuti hukum dan kode dari NU. Sehingga mempunyai struktur pengurus sendiri dan mempunyai peraturan sendiri.
Semoga klarifikasi singkat perihal otonom, otonomi, dan otonomi kawasan ini sanggup bermanfaat.