Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Kita akan mempelajari asal usul nenek moyang pertama yang mendiami wilayah Indonesia. Secara khusus, kajian ini akan menelusuri asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia. Dari mana asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia? Bagaimana proses kedatangan mereka di Nusantara? Bagaimana persebaran mereka di berbagai Kepulauan Nusantara? Kebudayaan apa yang mereka bawa? Penjelasan atas pertanyaan ini akan kami urai dalam materi ini. Supaya lengkap, kami juga akan menyajikan asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia dari sudut pandang ahli sejarah. Untuk itu, silahkan Anda simak uraian di bawah ini!

 pertama yang mendiami wilayah Indonesia Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Kalau kita menengok ke belakang untuk mencoba merunut asal mula nenek moyang bangsa Indonesia, kita akan mendapatkan berbagai gambaran yang cukup beragam. Sebagian besar teori tentang Kebudayaan Prasejarah Indonesia yang datang dari Barat menjelaskan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia datang dari Asia Tenggara (Indochina/Yunnan). Diduga mereka datang dalam dua gelombang migrasi besar yang diperkirakan terjadi sekitar tahun 5000 SM dan tahun 2000 SM. Mereka menyeberang ke kepulauan di Samudera India, kemudian menyebar dari Madagaskar hingga ke Filipina dan Melanesia, yang akhirnya hidup menyatu dengan penduduk asli setempat. Inilah yang disebut sebagai nenek moyang bangsa Indonesia.

Salah satu pendukung teori nenek moyang bangsa Indonesia di atas adalah von Heine Geldern. Menurut beliau, nenek moyang bangsa Indonesia yang menurunkan generasi paling banyak sekarang ini berasal dari benua Asia (Yunnan, Cina Selatan). Pendapat Geldern didukung bukti berupa kesamaan peninggalan benda-benda antara daerah Yunnan dan Indonesia. Benda-benda yang sama itu, antara lain kapak lonjong dan kapak persegi. Nenek moyang yang berasal dari Yunnan migrasi ke kepulauan Nusantara karena terdesak oleh bangsa lain yang lebih kuat. Selain itu, mereka hidup di alam yang tidak banyak memberikan kesejahteraan hidup. Seperti yang telah kami sebutkan sebelumnya, nenek moyang bangsa Indonesia tersebut datang dengan dua gelombang. Gelombang pertama disebut Melayu Tua (Proto Melayu) dan berikutnya disebut dengan Melayu Muda (Deutero Melayu).

Peta Persebaran Nenek Moyang Indonesia

 pertama yang mendiami wilayah Indonesia Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Nenek Moyang Indonesia Golongan Proto Melayu

Nenek moyang bangsa Indonesia dari golongan Melayu Tua (Proto Melayu) tiba sekitar tahun 2.000 SM. Kedatangan nenek moyang tersebut sambil membawa kebudayaan neolitikum (batu baru). Mereka tersebar menjadi dua cabang. Cabang pertama dari proto melayu adalah bangsa yang membawa peralatan kapak lonjong. Mereka disebut sebagai ras Papua-Melanesoid. Arah persebarannya dari Yunnan melewati Filipina, kemudian tersebar ke Sulawesi Utara, Maluku, dan ada juga yang sampai ke Papua.

Cabang yang kedua dari nenek moyang dari golongan Proto Melayu disebut Ras Austronesia. Kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia ini bermula dari Yunnan melewati Malaya, Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan pula-pulai lainnya. Datangnya nenek moyang tersebut sambil membawa kebudayaan kapak persegi. Setibanya di kepulauan Indonesia, sebagian dari mereka berasimilasi dengan ras Austro-Melanesoid. Sebagian lagi tetap mempertahankan ras aslinya.

Nenek Moyang Indonesia Golongan Deutro Melayu

Nenek moyang bangsa Indonesia dari golongan Melayu Muda (Deutro Melayu) tiba di kepulauan Indonesia sekitar tahun 500 SM. Nenek moyang tersebut datang sambil membawa kebudayaan logam yang berasal dari Dongson, Vietnam Utara. Kebudayaan logam tersebut antara lain; candrasa, nekara, manik-manik, arca, dan bejana perunggu. Jalur penyebaran nenek moyang bangsa Indonesia dari golongan ini dimulai dari daratan Asia ke Thailand, Malaysia Barat, dan berlanjut ke tempat-tempat di Indonesia. Gelombang terakhir nenek moyang ini masih tergolong ras Austronesia. Selanjutnya, semakin berkembang ras Papua-Melanesoid, Austronesia, dan sisa ras Austro-Melanesoid melahirkan bermacam-macam suku bangsa yang tersebut di seluruh pelosok Indonesia.

Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia Menurut Ahli

Beberapa ahli sejarah mempunyai pendapat yang berbeda-beda mengenai asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia. Beberapa pendapat tersebut antara lain sebagai berikut:

Menurut Drs. Moh. Ali

Drs. Moh. Ali menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Yunnan. Nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari hulu-hulu sungai besar di Asia yang datang ke Indonesia secara bergelombang. Gelombang pertama dari tahun 3000-1500 SM dengan ciri-ciri kebudayaan Neolitikum dengan perahu bercadik satu. Gelombang yang kedua terjadi dari tahun 1500-500 SM dengan ciri-ciri menggunakan perahu bercadik dua.
 pertama yang mendiami wilayah Indonesia Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Perahu Bercadik yang dipakai Nenek Moyang

Menurut Moens

Moens berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongol dan terdesak oleh bangsa-bangsa yang lebih kuat. Akibatnya mereka menyebar ke arah selatan hingga sampai ke wilayah Indonesia.

Menurut Prof. H. Kroom

Prof. H. Kroom menyatakan bahwa asal-usul bangsa Indonesia dari daerah Cina Tengah karena pada daerah Cina Tengah terdapat sumber-sumber sungai besar. Mereka menyebar ke wilayah Indonesia sekitar tahun 2000 SM sampai tahun 1500 SM.

Menurut Moh. Yamin

Prof. Moh. Yamin menentang semua pendapat yang dikemukakan oleh para ahli. Ia berpendapat bahwa asal bangsa Indonesia adalah dari Indonesia sendiri. Bahkan bangsa-bangsa lain yang ada di wilayah Asia berasal dari Indonesia. Pendapat Moh. Yamin didukung oleh suatu pernyataannya tentang Blood Und Breden Unchiro yang berarti adalah daerah dan tanah bangsa Indonesia adalah berasal dari Indonesia sendiri. Ia menyatakan bahwa fosil dan artefak lebih banyak dan lengkap ditemukan di wilayah Indonesia dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya di Asia. Misalnya dengan penemuan manusia purba sejenis Homo soloensis dan Homo wajakensis.

Sekian uraian tentang Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia, semoga bermanfaat.

Referensi:
  • Sardiman. 2007. Sejarah 1: SMA Kelas X. Jakarta: Quadra.
Lebih baru Lebih lama